Penciptaan 7 Lapis langit ini telah diterangkan secara jelas dalam Al-Qur'an. Adapun ayat yang menjelaskan Fenomena tersebut ialah:
الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۗ مَا
تَرٰى فِيْ خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍۗ فَارْجِعِ الْبَصَرَۙ هَلْ
تَرٰى مِنْ فُطُوْرٍ
Dalam surat ini menerangkan jika Allah menciptakan langit secara bertingkat, tidak ada tiang penyanggah dan tali temali yang mengikatnya, tiap langit akan menempati ruangan yang telah ditentukan baginya. Tiap-tiap langit juga akan berajalan mengikuti garis edar yang telah ditentukan baginya hal itu dijelaskan dalam Al-Qur'an yang berbunyi:
خَلَقَ السَّمٰوٰتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا وَاَلْقٰى فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍۗ وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِيْمٍ
"Dia menciptakan langit tanpa tiang (seperti) yang kamu lihat dan meletakkan di bumi gunung-gunung (yang kukuh) agar ia tidak mengguncangkanmu serta menyebarkan padanya (bumi) segala jenis makhluk bergerak. Kami (juga) menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami menumbuhkan padanya segala pasangan yang baik". (QS. Lukman 31 Ayat 10)
Sebagian ulama tafsir telah mengartikan jika kata Tujuh Lapis Langit diterjemahkan sebagai galaksi-galaksi yang terdapat di luar angkasa yang jumlahnya tak terhitung Sungguh Besar Ciptaan Allah SWT. Tuhan yang tiada tandingan-nya. Dan di tiap-tiap lapisan langit ini memiliki karakteristik yang bebeda dan memiliki penghuni yang begitu banyak, semua akan kita urai dalam kisah perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW sampai ke Sidrotul Muntaha, sebuah mukjizat yang Allah berikan kepada manusia pilihan-Nya sehingga mampu menembus tiap lapisan langit yang tercatat dalam Al-Qur'an Surah Al-Isra:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Dari para sahabat Rasulullah SAW,. banyak yang meriwayatkan hadits terkait Isra Mi'raj mereka adalah "Anas bin Malik, Abu Dzar, Malik bin Sha' Sha'ah, Ibnu Abbas, Jabir, Abu Hurairah dan Ubay bin Ka'ab", selain itu masi ada "Huraidah Ibnul Husaib Al-Aslami, Hudzaifah Ibnul Yaman, Syaddat bin Aus, Shuhaib, Abdurrahman bin Qurrath, Ibnu Umar, Ibnu Mas'ud, Ali dan Umar". Salah satunya juga hadits yang menceritakan tentang perjalanan Isra Mi'raj perjalanan Rasulullah ditiap-tiap lapisan langit yakni dari "Annas bin Malik", dilangit Lapisan Pertama ini dinamakan dengan "Langit Dunia" karena dekat dengan bumi, bentuk dari langit ini terbuat dari emas dan kuncinya dari cahaya. Penghuni langit pertama ini para Malaikat yang bertugas menyeleksi amal perbuatan manusia dari pergunjingan, jika maal yang naik terdapat usnur gibah maka akan dikembalikan kepemiliknya, Malaikat yang bertugas menjaga pintu langit pertama adalah Malaikat Ridwan, beliau adalah malaikat yang sangat dihormati dalam Islam dan dikenal sebagai penjaga Pintu Surga, Malaikat Ridwan memiliki peran penting dalam menjaga Pintu Langit Pertama dan Pintu Surga. Pada langit pertama ini Rasulullah disambut hangat dan gembira oleh penduduk langit pertama penghuni dilangit pertama ini yakni Nabi Adam as beserta ruh-ruh manusia laniinya, Rasulullah bertemu Nabi Adam as dilangit pertama dengan bentuk dan postur sebagaimana Allah menciptakannya. Nabi Adam as memberikan salam dan do'a kepada Rasulullah SAW. Dari Imam Bukhari meriwayatkan:
"Saat Rasulullah bertemu dengan Nabi Adam as, Rasulullah melihat disamping kanan dan kiri Nabi Adam as ada kumpulan banyak manusia. Saat melihat kekanan Nabi Adam as tersenyum dan saat melihat kekiri Nabi Adam as menangis. Rasulullah SAW bertanya kepada Jibril wahai Jibril, siapa dia? Jibril menjawab dia Adam dan mereka itu anak keturuannya, saat melihat kekanan Adam tersenyum karena mereka adalah penghuni surga dan saat Adam melihat kekiri Adam menangis karena mereka adalah penghuni neraka" (HR. Bukhori)
Dalam riwayat yang sama:
"Rasulullah diajak oleh Jibril untuk mengelilingi Langit Pertama disana Rasulullah menemukan dua sungai yang indah, Rasulullah melihat dua sungai yang mengalir tanpa henti, sungai itu adalah sumber dari Sungai Nil dan Sungai Eufrat, kemudian Jibril mengajak Rasulullah mengajak berjalan-jalan lagi di Langit Pertama beliau kembali menjumpai sebuah sungai, di atas sungai itu terdapat istana yang terbuat dari Mutiara dan Permata Zabarjat. Nabi menepukkan tangannya ke permukaan sungai itu lantas tercium aroma kasturi yang sangat harum, ini adalah Telaga Al-Kautsar yang sengaja disimpan oleh Allah khusus untuk Nabi Muhammad SAW." (HR. Bukhori)
Dalam riwayat Anas bin Malik Rasulullah SAW bersabda:
"Sungguh Aku memiliki telaga yang luasnya bagai antara Eliya Baitul Maqdis dan Ka'bah (atau parawi mengatakan antara Aliya dan Shana'an atau Yaman) Airnya lebih putih dari susu danmanisnya dari madu disana ada gelas sebanyak bintang dilangit membentang kepadanya dua aliran sungai dari surga yang satu aliran dari Perak yang satu dari Emas, siapapun yang meminum airnya tidak akan haus lagi selamanya" (HR. Abu Ya'lah dan Ibnu Hibban)
Yang mungkin jadi pertanyaan kita semua apakah yang disebut langit pertama ini yang biasa kita lewati memakai pesawat udara tembus ke awan, lalu ada burung-burung terbang, tentu saja dalam konsep Islam yang dilintasi pesawat bukanlah lapisan langit pertama melainkan lapisan awan, awan yang berlapis yakni termasuk pada troposfer, sebuah lapisan udara yang dimana masi bisa kita hirup udaranya, sedangkan yang paling tinggi adalah eksosfer yang termasuk dalam jenis dari lapisan atmosfer dari bumi kita.
Terbuat dari Besi atau Marmer Putih, penjaganya bernama Malaikat Ruba'il yang menyeleksi amal perbuatan manusia dari rasa paling mulia. Saat Rasulullah naik ke langit kedua seperti sebelumnya Rasulullah dan Jibril disambut kedatangannya oleh penghuni langit. diangit ini beliau berjumpa dengan dua Nabi yakni Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Yahya bin Zakaria, keduanya hampir serupa dari segi baju dan gaya rambutnya, masing-masing duduk bersama umatnya. Nabi Muhammad SAW menyifati Nabi Isa bahwa ia berpostur sedang warna kulitnya putih kemerah-merahan rambutnya lepas terurai seakan-akan baru keluar dari hamam atau tempat mandi karena kebersihan tubuhnya, Nabi bersalam kepada keduanya dan dijawab salam beliau disertai sambutan.
Terbuat dari Tembaga menurut suatu pendapat terbuat dari besi, penghuni langit ketiga terdapat Malaikat Izrail. Dilangit ketiga inilah Rasulullah bertemu dengan Nabi yang memiliki rupa yang tampan yakni Nabi Yusuf as, dalam kisahnya saat Rasulullah tiba dilangit ketiga setelah disambut baik oleh para malaikat beliau berjumpa dengan Nabi Yusuf bin Yaqub, beliau bersalam kepadanya dan dibalas dengan salam yang sama seperti salamnya Nabi Isa, Rasulullah berkata "sungguh dia telah diberikan separuh ketampanan", dalam riwayat lain beliau bersabda: "Dialah paling indahnya manusia yang diciptakan Allah, dia telah mengungguli ketampanan manusia lain ibarat cahaya bulan purnama mengalahkan cahaya seluruh bintang," dalam riwayat lainnya Nabi Yusuf memberikan setengah ketampanannya kepada Rasulullah SAW.
Terbuat dari tembaga menurut suatu pendapat ada yang terbuat dari perak, penghuni langit keempat ada Malaikat Air Mata yakni Malaikat Kasfiyail serta Nabi Idris as, saat tiba dilangit keempat Rasulullah bertemu dengan Nabi Idris as, Nabi Idris as menyambut Rasulullah SAW lalu mendo'akannya. Dalam Kitab Qasashul Anbiya dijelaskan saat Rasulullah melintas di depan Nabi Idris, Nabi Idris berkata "Selamat datang saudara yang saleh dan Nabi yang Saleh". Dalam Kitab Qosashul Anbiya mengisahkan bagaimana Nabi Idris bisa naik kelangit keempat, Allah SWT berfirman:
وَّرَفَعْنٰهُ مَكَانًا عَلِيًّا
Ayat tersebut menyebutkan bahwa Nabi Idris as diangkat ke martabat yang lebih tinggi, ketinggian martabat Nabi Idris as ini telah ditegaskan di dalam kitab Ash-Shalihin (Shahih Bukhari dan Muslim tentang Hadits Isra Mi'raj) bahwa Rasulullah SAW. pernah bertemu dengan Nabi Idris yang berada dilangit keempat. Ibnu Abu Hujaih telah meriwayatkan bahwa Nabi Idris diangkat kelangit dan tidak mati perihalnya sama dengan pengangkatan Nabi Isa, hal yang sama telah dikatakan oleh Ad-Dahhak Ibnu Muzahim, Malaikat Maut mencabut nyawanya Nabi Idris maka saat itu juga beliau wafat Malaikat Maut menangis dan berdo'a kepada Allah agar mengembalikan nyawa sahabatnya Idris, Allah mengabulkan do'anya dan menghidupkan kembali Nabi Idris as. Malaikat Maut merangkul Nabi Idris yang hidup kembali sambil bertanya "wahai saudaraku bagaimana rasanya pahitnya kematian?", Nabi Idris menjawab "Sesungguhnya hewat ketika dikuliti hidup-hidup maka sakitnya kematian 1.000 kali lipat lebih berat daripada hal itu" Malaikat Maut berkata "padahal aku mencabut nyawamu dengan halus dan itu belum pernah aku lakukan kepada seorangpun sebelumnya".
Setelah bertemu dengan Nabi Idris dan bertegur sapa saling memberi salam, Rasulullah SAW melanjutkan perjalanannya kelangit kelima.
Terbuat dari perak menurut suatu pendapat ada yang terbuat dari emas, penghuni langit kelima ini diisi oleh para malaikat yang terus bertasbih dan beribadah kepada Allah, dilangit kelima Rasulullah SAW. berjumpa dengan Nabi Harun bin Imron, Nabi Harun as adalah saudara dari Nabi Musa as, separuh janggutnya hitam dan separuhnya lagi putih karena uban, memiliki jenggot yang lebat panjang, disekitar Nabi Harun tampak umatnya sedang khusyuk mendengarkan petuahnya, saat berjumpa dengan Rasulullah SAW. tentu saja sambutan hangat dan tegur sapa saling memberi salam selalu tercurahkan seperti momen-momen bertemu para Nabi dilangit sebelumnya tampak dengan bahagia.
Setelah bertemu dengan Nabi Harun as Rasulullah-pun melanjutkan perjalanannya menuju langit keenam.
Terbuat dari emas, menurut suatu pendapat ada yang terbuat dari intan dan permata, penjaga pintu langit keenam adalah Malaikat Thauthoil yakni Malaikat yang bertugas Menjaga Rahmat, tentu saja ada para malaikat lain yang mendiami langit keenam ini, setelah sampai dilangit keenam beliau berjumpa beberapa Nabi dengan umat mereka masing-masing, ada seorang Nabi dengan umat tidak lebih dari 10 orang ada lagi dengan umat di atas itu, bahkan ada lagi seorang Nabi yang tidak ada pengikutnya, kemudian beliau melewati sekelompok umat yang sangat banyak menutupi ufuk ternyata mereka adalah Nabi Musa dan kaumnya, kemudian mereka diperintah agar mengangkat kepala beliau yang mulia, tiba-tiba beliau tertegun dan kagum karena pandangan beliau pada sekelompok umat yang sangat banyak menutupi seluruh ufuk dari segala sisi lalu ada suara itulah umatmu dan selain mereka terdapat 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab.
Pada tahapan langit keenam inilah beliau berjumpa dengan Nabi Musa as seorang Nabi dengan postur tubuh tinggi putih kemerah-merahan kulit beliau. Rasulullah SAW bersalam kepadanya dan dijawab oleh beliau disertai dengan do'a setelah itu Nabi Musa as berkata "Manusia mengaku bahwa aku adalah paling mulianya manusia di sisi Allah padahal Ia Rasulullah SAW. lebih mulia di sisi Allah daripada Aku" setelah Rasulullah SAW melewati Nabi Musa untuk melanjutkan perjalanannya kelangit ketujuh, beliau Nabi Musa as pun menangis kemudian Nabi Musa as ditanya akan hal tersebut Nabi Musa pun menjawab "Aku menangis karena seorang pemuda yang diutus jauh setelah aku tapi umatnya lebih banyak masuk surga daripada umatku" beruntunglah kita sebagai umat Muhammad karena kelak menjadi umat yang pertama dan dipersilahkan memasuki pintu surga seperti yang tertuang dalam hadits Nabi, Rasulullah SAW bersabda:
"Kita adalah yang terakhir masanya di dunia tetapi yang pertama di hari kiamat kitalah yang akan masuk surga terlebih dahulu." (HR. Muslim)
Terbuat dari yaqut merah, yaqut atau sering kita sebut batu rubi adalah batu permata berwarna merah yang dapat bervariasi antara merah muda hingga merah darah dan merupakan salah satu jenis mineral korundum atau aluminium oksida. Amal yang naik kelangit ketujuh ini bagaikan sepasang pengantin yang berbahagia yang diiringi oleh 300 Malaikat, penghuni langit ketujuh dihuni oleh banyak para Malaikat yang senantiasa bertasbih dan beribadah kepada Allah SWT.,
Kemudian Rasulullah SAW. memasuki langit ketujuh disana beliau berjumpa dengan Nabi Ibrahim as sedang duduk di atas kursi dari emas di sisi pintu surga sambil menyandarkan punggungnya pada baitul makmur disekitarnya berkumpul umatnya, setelah Rasulullah bersama dan dijawab dengan salam dan do'a serta sambutan yang baik Nabi Ibrahim berpesan "Perintahkanlah umatmu untuk banyak menanam tanaman surga, sunguh tanah surga sangat baik dan sangat luas" Rasulullah bertanya "Apakah tanaman surga itu?" Nabi Ibrahim menjawab "Dzikirlah dengan kalimat":
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ
"Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha agung"
Dalam riwayat lain beliau berkata, sampaikan salamku kepada umatmu beritakanlah kepada mereka bahwa surga sungguh sangat indah tanahnya, tawar airnya dan tanaman surgawi adalah:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
"Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar."
Kemudian Rasulullah diangkat sampai ke Sidrotul Muntaha (pohon bidara yang menandai batas akhir langit ketujuh), sebuah pohon yang amat besar sehingga seorang penunggang kuda yang cepat tidak akan mampu untuk mengelilingi bayangan di bawahnya sekalipun memakan waktu 70 tahun dari bawah memancar sungai air yang tidak berubah bau, rasa, dan warnanya, sungai susu yang putih bersih serta sungai madu yang jernih penuh dengan hiasan permata zamrud dan sebagainya sehingga tidak seorangpun mampu melukiskan keindahannya. Ibnu Katsir mengatakan sanad Hadits ini Jayyid lagi kuat, Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud ra ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW. telah bersabda:
"Jibril datang kepadaku dengan mengenakan pakaian yang bertaburan penuh dengan mutiara". Adapun maksud sesuatu yang melingkupinya adalah cahaya, dijelaskan dalam Hadits Nabi SAW. ketika di Mi'rajkan kelangit Aku dinaikkan ke Sidratul Muntaha, kemudian aku melihat Cahaya Yang Agung, Daun-daun Sidratul Muntaha itu seperti kuping-kuping gajah dan buah-buahnya seperti kendi besar, disana ada empat sungai yang dari akarnya keluar dua Sungai Luar dan Sungai Dalam, saat itu Aku bertanya
"Apa ini Jibril?" ia menjawab
"Dua Sungai Dalam adalah dua sungai di surga sedangkan dua Sungai Luar adalah Sungai Nil dan Eufrat." (HR. Ahmad)
Disebutkan Sidratul Muntaha adalah pohon tempat terakhirnya arwah para syuhada yang senantiasa mendapat karunia Allah, pohon tersebut berada di atas langit ketujuh disebelah kanan Arasy dengan daun-daun seperti kuping gajah, buah-buahnya seperti kendi besar, dahan-dahannya berupa mutiara yaqut dan zabarjad, yaqut sendiri adalah batu rubik permata yang berwarna merah delima dan zabarjat adalah batu kristal yang berwarna hijau kekuningan serta transparan, dikutip dari tafsir Muqotil bin Sulaiman. Saat Rasulullah diangkat di Sidrotul Muntaha lalu beliau diliputi oleh awan dengan beraneka warna pada saat inilah Jibril mundur dan membiarkan Rasulullah SAW. berjalan seorang diri, karena Jibril tahu hanya beliaulah yang mampu untuk melakukan hal ini berjumpa dengan Allah SWT. setelah berada ditempat yang telah ditentukan oleh Allah tempat yang tidak seorang makhluk pun diizinkan berdiri disana, tempat yang tidak seorangpun makhluk mampu mencapainya beliau melihatnya dengan mata beliau yang mulia saat itu beliau langsung bersujud dihadapan Allah SWT. Rasulullah berdialog dengan Allah SWT. Nabi bersabda:
"Ya Allah Engkau telah menjadikan Ibrahim sebagai Khalil (Kawan Dekat), Engkau Mengajak Bicara Musa, Engkau Berikan Daud Kerajaan dan Kekuasaan Yang Besar, Engkau berikan Sulaiman Kerajaan Agung, lalu ditundukkan kepadanya Jin, Manusia dan Setan serta Angin, Engkau ajarkan Isa Taurat dan Injil dan Engkau jadikan dia dapat mengobati orang yang buta belang serta menghidupkan orang mati" kemudian Allah berfirman: "Sungguh Aku telah menjadikanmu sebagai kekasihku"
Dalam sahih Imam Muslim diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda:
"Kemudian Allah mewajibkan kepadaku dan umat 50 sholat sehari semalam" lalu aku turun kepada Musa di langit keenam lalu dia bertanya "Apa yang telah Allah wajibkan kepada umatmu?" Aku menjawab "50 sholat" Musa berkata "Kembalilah Kepada Rabb-Mu dan mintalah keringanan, sebab umatmu tidak akan mampu untuk melakukannya" maka Aku kembali Kepada Allah agar diringankan untuk umatku lalu diringankan 50 Sholat menjadi 45 Sholat. Lalu Aku turun kembali kepada Musa tapi Musa berkata "Sunguh umatmu tidak akan mampu melakukannya maka mintalah sekali lagi keringanan Kepada Allah" maka aku kembali lagi kepada Allah dan demikianlah terus Aku kembali kepada Musa dan Kepada Allah sampai akhirnya Allah berfirman "Wahai Muhammad itu adalah kewajiban 5 Sholat Sehari Semalam, setiap satu Sholat seperti dilipatgandakan menjadi 10 maka jadilah 50 Sholat" maka Aku beritahukan hal ini kepada Musa namun tetap ia berkata "Kembalilah Kepada Rabb-Mu agar minta keringanan" maka Aku katakan kepadanya "Aku telah berkali-kali kembali kepada-Nya sampai Aku malu kepada-Nya." (HR. Muslim)
Setelah Rasulullah menerima perintah ini maka beliau turun sampai akhirnya menaiki Buraq kembali ke Kota Makkah Al-Mukarromah sedang saat itu masi belum tiba fajar. Pagi harinya beliau memberitahukan mukjizat Yang Agung ini kepada umatnya, maka sebagian besar diantara mereka mendustakan, bahkan mengatakan Nabi telah gila dan tukang sihir, saat itu umat pertama yang membenarkan dan mempercayai beliau adalah Sayyidina Abu Bakar, maka pantaslah beliau bergelar Ash Shiddiq, bahkan tidak sedikit diantara mereka yang tadinya beriman kembali murtad keluar dari syariat. Sungguh keimanan itu intinya adalah membenarkan dan percaya serta pasrah terhadap semua yang dibawa dan diberitakan Nabi Muhammad SAW. sebab beliau tidak mungkin berbohong apalagi berkhianat dalam risalah dan dakwah beliau. Beliaulah Nabi yang mendapat gelar Al-Amin atau Dipercaya, Ash Shodiq selalu Jujur dan Al-Mashduuq yang dibenarkan segala ucapannya.
Sholawat selalu tercurahkan untuk Rasulullah SAW.