PKK Kelurahan Bahagia

Ujungharapan Kel. Bahagia Kec. Babelan Kab. Bekasi
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

Warna

Biru
melambangkan suasana damai, aman, tentram dan sejahtera.
Putih
melambangkan kesucian dan ketulusan untuk suatu tujuan dan itikad
Kuning
melambangkan keagungan cita – cita.
Hitam
melambangkan kekekalan / keabadian.

Komponen
o       
Segilima melambangkan Pancasila sebagai dasar Gerakan PKK.
o       
Bintang melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
o       
17 butir kapas, 8 buah simpul pengikat, 45 butir padi melambangkan kemerdekaan RI dan kemakmuran.
o       
Alokade melingkar melambangkan wahana partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang memadukan pelaksanaan segala kegiatan dan prakarsa serta swadaya gotong royong masyarakat dalam aspek kehidupan dan penghidupan untuk mewujudkan Ketahanan Nasional.
o       
Rangkaian Mata Rantai melambangkan masyarakat yang terdiri dari keluarga – keluarga sebagai unit terkecil yang merupakan sasaran Gerakan PKK.
o       
Lingkaran Putih melambangkan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan.
o       
10 buah ujung tombak yang tersusun merupakan bunga melambangkan gerakan masyarakat dalam pembangunan dengan melaksanakan 10 Program Pokok PKK dan sasarannya keluarga sebagai unit terkecil dalam

Arti Keseluruhan:
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga ( PKK ) yang merupakan gerakan nasional untuk pembangunan keluarga, berazaskan Pancasila dan UUD 1945 dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, melakukan kegiatan yang terus menerus dan berkesinambungan untuk menghimpun, menggerakkan dan membina masyarakat untuk melaksanakan 10 Program Pokok PKK dengan sasaran keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat untuk mewujudkan keluarga sejahtera yang selalu hidup dalam suasana damai, aman, tertib, tentram, makmur dan sejahtera dalam rangka Ketahanan Nasional.
Share:

Tapal Batas

Silsilah Ujungharapan, Ujungharapan Kel. Bahagia kec. babelan kab. bekasi
Pembangunan Tapal Batas yang diharapkan menjadi icon perbatasan wilayah Kota Santri segera terwujud dengan design yang belum sempurna ini mudah-mudahan akan segera rampung dalam waktu cepat. Gambar 1 dirancang dengan menggunakan kerangka besi, adapun gambar 2 direncanakan menggunakan bahan baku beton. Kedua gambar ini dibuat dengan maksud menyesuaikan ketersediaan lokasi yang direncanakan, karena dari kedua gambar ini memiliki ukuran yang berbeda, kerangka besi hanya membutuhkan area untuk pondasi 1,2 m x 1,2 m adapun kerangka beton memiliki dimensi 2m x 2m dari tiap tiang bangunan tersebut, mengingat wilayah Ujungharapan khususnya Jalan Utama merupakan wilayah padat penduduk yang kondisi badan jalannya hanya berkisar 5-6 m dengan bahu jalan yang hampir rata-rata memiliki lebar 1m ini perlu dipertimbangkan agar tidak menganggu aktifitas kendaraan karena adanya penyempitan akibat pembangunan tapal batas ini.

Silsilah Ujungharapan, Ujungharapan Kel. Bahagia kec. babelan kab. bekasi
Rencana pembangunan tapal batas ini berada pada 4 titik diantaranya:

(1) Perbatasan Kaliabang Rawa Silem (Candrabaga)
(2) Perbatasan Teluk Pucung (Sasak Asem)
(3) Perbatasan Kebalen (Sasak H. Unong)
(4) Perbatasan Babelan Kota (Griya Asri Bahagia)
Kepada semua pihak khususnya warga Ujungharapan semoga pembangunan ini segera terwujud dan tentunya dengan dukungan berbagai pihak rencana ini akan lebih cepat terlaksana.
Share:

Pedestrian

Jalur pedestrian atau trotoar merupakan kawasan jalan khusus bagi pejalan kaki. Infrastruktur yang satu ini  menjadi salah satu fasilitas yang sangat penting bagi masyarakat yang dibuat sebagai bentuk pemenuhan hak bagi para pejalan kaki yang melintas di area yang sering dilewati berbagai kendaraan bermotor. Pedestrian dibuat agar masyarakat terhindar dari kecelakaan dan tentunya dapat menikmati berjalan santai tanpa harus khawatir dengan kendaraan-kendaraan yang melintas Pembangunan trotoar ini dapat memberikan gambaran mengenai tingkat kecelakaan antara kendaraan dengan pejalan kaki yang dapat diidentifikasi berdasarkan jumlah pejalan kaki yang berjalan di jalan.
 
Pada saat ini pedestrian sering kali digunakan sebagai tempat berjualan, tempat tambal ban maupun parkir liar sehingga para pejalan kaki merasakan ketidak nyamanan di pedestrian ketika berjalan. Hal tersebut meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan baik terserempet kendaraan yang melewati pedestrian maupun para pejalan kaki yang pada akhirnya harus berpindah menggunakan bahu jalan untuk berjalan kaki.
 
Oleh karena itu pembangunan pedestrian sangat penting dibangun untuk menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para pejalan kaki maupun pengendara.
Share:

Pelebaran Jalan Utama Kelurahan Bahagia

 
Pertambahan jumlah penduduk yang begitu pesat di wilayah Ujungharapan Kelurahan Bahagia perlu diimbangi dengan persiapan dan kesiapan yang matang, terlebih infrastruktur jalan utama. Dari kondisi yang ada saat ini jalan utama di Kelurahan Bahagia hanya memiliki luas 5-6 m. Berdasarkan fakta dilapangan sampai dengan tahun 2015 jalan-jalan tersebut senantiasa dipadati kendaraan-kendaraan warga Ujungharapan itu sendiri yang berlalu lalang melakukan aktifitas kesehariannya. Untuk itu perlu segera dilakukan pelebaran badan jalan utama yang memadai agar dapat mengurangi tingkat kemacetan di wilayah Ujungharapan Kelurahan Bahagia, dengan ruas jalan sebagai berikut:

Nama Jalan
Dimensi Awal
Lebar
Menjadi
Panjang
Lebar
(a)
(b)
(c)
(d)
1.       Jalan Pondok Pesantren Attaqwa Putra
P = 1,4 km
L = 6 m
L = 8 m
2.       Jalan KH. Mahmud
P = 0,45 km
L = 5 m
L = 8 m
3.       Jalan KH. A. Tajuddin
P = 1,0 km
L = 5 m
L = 8 m
4.       Jalan Ujungharapan
P = 1,5 km
L = 6 m
L = 8 m
5.       Jalan Pondok Pesantren Attaqwa Putri
P = 2,2 km
L = 5,5 m
L = 8 m

Level perkerasan jalan yang disarankan:
a. Cor Beton
b. Finishing Hotmix
Share:

Ikatan Remaja Attaqwa (IKRA)

Ujungharapan kel. bahagia kec. babelan kab. bekasi
IKRA adalah organisasi pemuda yang berada di bawah Naungan Yayasan Attaqwa, sebelumnya organisasi ini belum bernama IKRA akan tetapi hanya pengajian-pengajian kecil yang berada di mushollah-mushollah di sekitar Ujungharapan, Asal mula di dirikan organisasi ini berawal dari kegiatan musabaqoh-musabaqoh yang di lakukan oleh KH. Abid Marzuki di mushollah Al-Barkah, seiring berjalannya waktu musabaqoh ini di adakan setiap tahun sekali yang lokasinya berpindah-pindah dari mushollah ke mushollah dan dari masjid ke masjid lainnya, Tujuan kegiatan semacam ini agar para remaja dapat bersatu padu berlomba menggapai prestasi, memper erat tali silaturrahim juga diharapkan menjadi generasi yang berimtaq.

Dengan rutinnya kegiatan dilakukan akhirnya KH. Noer Alie memutuskan untuk membentuk sebuah organisasi yang masih dalam Naungan Yayasan Attaqwa dengan nama "Ikatan Remaja Attaqwa (IKRA)" yang di dirikan sekitar tahun 60/70 an, tujuan dibentuknya organisasi IKRA adalah agar para remajanya lebih bertaqwa, dan bagi mereka yang putus sekolahpun dapat menimba ilmu agama pada pengajian dan kegiatan IKRA lainnya.

Pengurus IKRA dari masa ke masa:
KH. Abid Marzuki
KH. Maturidi Hamal, BA
KH. Mawardi Mahmud, M.Pd.I
Ust. H. Nasruddin Natsir, S.Pd.I
Ust. H. Aang Kunaifi Sofrie, S.Pd.I
Ust. Mirwan Nijan, M.Pd.
Share:

Pasang Iklan

Layanan Iklan

Popular Posts

Recent Posts