Ujungharpaan slide 1 title

Ujungharapan Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi 17612.

Ujungharpaan slide 2 title

Ujungharapan Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi 17612.

Ujungharpaan slide 3 title

Ujungharapan Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi 17612.

Ujungharpaan slide 4 title

Ujungharapan Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi 17612.

Ujungharpaan slide 5 title

Ujungharapan Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi 17612.

Showing posts with label Sejarah. Show all posts
Showing posts with label Sejarah. Show all posts

Arti Lambang Pemerintah Kabupaten Bekasi


https://logokabupaten.files.wordpress.com/2014/06/logo-kabupaten-bekasi.jpeg?w=620

SWATANTRA WIBAWA MUKTI
-         SWATANTRA      : artinya Daerah yang dapat mengurus rumah tangganya sendiri.
-         WIBAWA             : artinya Pengaruh.
-         MUKTI                : artinya Jaya dan Makmur.

Jadi SWATANTRA WIBAWA MUKTI artinya suatu daerah yang dapat mengurus rumah tangganya sendiri dan memiliki pengaruh serta Jaya dan Makmur.

Bentuk Lambang Kabupaten Bekasi, dibagi menjadi 3 yaitu:

Bagian Atas yang berwarna HIJAU melambangkan daerah Bekasi yang subur. Kesuburan itu dilambangkan dengan 2 untai hasil bumi, sebelah kanan untaian Padi yang berwarna Emas berjumlah 17 Butir, sebelah kiri Buah-buahan, palawija dan sayur-sayuran yang berjumlah 8 butir. berarti hari kemerdekaan Indonesia yaitu 17 Agustus. Golok melambangkan Rakyat Kabupaten Bekasi, gagang yang berwarna hitam melambangkan ketahanan yang kuat dan punggung Golok melabangkan kesucian, serta Golok merupakan Senjata Khas dari Kabupaten Bekasi.

Bagian Bawah Arti dua Garis Hitam Perintah Kabupaten Bekasi yang terdiri dari dua badan pemerintah yaitu Legislatif dan Yudikatif. Arti banyaknya batu bata merah yang melambangkan banyaknya Kecamatan dan Desa/Dusun di Daerah Kab. Bekasi.

Bagian Bawah Terdiri dari 6 buah Gelombang yang bergejolak yang berarti semangat perjuangan yang tiada henti, 6 gelombang tersebut melambang Kabupaten Bekasi yang mengalami 6 Zaman keturunan yaitu:
1.      Zaman Tarumanegara.
2.      Zaman Pajajaran.
3.      Zaman Jayakarta.
4.      Zaman Pemerintah Belanda.
5.      Zaman Pemerintah Jepang.
6.      Zaman sekarang atau Merdeka.

Dari sisi bentuk Lambang Pemerintah Kabupaten Bekasi yaitu Perisai yang  melambangkan pertahanan dan sejarah perjuangan Rakyat Kabupaten Bekasi yang di dalam menentang Kolonialisme dan Kapitalisme tak pernah berhenti sebagaimana dilakukan di Daerah lain.

KH. Noer Alie


KH. Noer Alie
Kyai Haji Noer Alie sejak kecil memiliki semangat belajar yang tinggi. Pendidikan agama yang didapatnya dan para guru dan pesantren di sekitar Bekasi dan Klender, Jakarta Timur, telah kuat tertanam. Pada tahun 1934, ia menunaikan ibadah haji dan memperdalam ilmu agama di Mekah dan bermukim di sana selama 6 tahun. Selama di negeri orang, ia aktif berorganisasi. Di sini, ia kemudian bertemu seorang pelajar asing yang heran kenapa Belanda dapat menjajah Indonesia yang jauh lebih besar. Pertanyaan ini mengusik semangat nasionalisme Noer Ali yang lalu membentuk perhimpunan pelajar Betawi di Mekah.

Setibanya di Tanah Air, Noer Alie mendirikan madrasah. Saat Rapat Ikada digelar pada pada 19 September 1945, Noer Alie juga hadir di sana. Pada November 1945, Noer Alie membentuk Laskar Rakyat untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan. Beliau kemudian menjadi Komandan Batalyon Ill Hisbullah Bekasi. Keberanian K.H. Noer Ali yang dijuluki Si Belut Putih dan Singa Karawang-Bekasi terlihat dalam PertempĆ¹ran Sasak Kapuk. Beliau juga melancarkan perang psikologis dengan memasang ratusan bendera Merah Putih dari kertas di sepanjang Bekasi-Karawang. Belanda bertambah murka karena sebelumnya sudah sering mendapat serangan dari pasukan TNI yang dipimpin Mayor Lukas Kastaryo.

Dalam suatu upaya pengejaran pasukan TNI, Belanda menyerang Kampung Rawa Gede. Tidak menemukan yang dicari, Belanda membantai penduduk. Aksi Belanda ini mendapat kecaman internasional yang menilainya sebagai kejahatan perang. Pada. tahun 2011, para ahli Waris korban tragedi Rawagede mendapat kompensasi dan pemerintah Belanda.

K.H. Noer Alie juga seorang politisi yang hebat. Ia pernah terpilih menjadi Ketua Komite Nasional Indonesia Daerah Cabang Babelan. Pada 19 April 1950, ia menjabat Ketua Masyumi Cabang Jatinegara, nama Kota Bekasi saat itu. Ia pun tercatat sebagai salah seoraƱg yang membidani lahirnya Kabupaten Bekasi. Dalam bidang sosial dan pendidikan, K.H. Noer Alie membentuk sebuah organisasi bernama Pembangunan Pemeliharaan dan Pertolongan Islam yang kemudian berganti nama menjadi Yayasan Attaqwa.

  • Tempat/Tgl. Lahir :  Bekasi, 15 Juli 1914
  • Tempat/Tgl. Wafat :  Bekasi, 29 Januari 1992
  • SK Presiden : Keppres No. 085/TK/2006, Tgl. 3 November 2006
  • Gelar : Pahlawan Nasional
"Patriotisme dan keberanian Kyai Noer Alie dalam membela bangsa dan Negara bersama rakyat telah menginspirasi Chairil Anwar untuk menulis puisi berjudul Karawang Bekasi

Pencapaian
Sepanjang hidupnya, Almaghfurlah K.H. Noer Alie telah mendapatkan berbagai penghargaan, baik dari pribadi maupun pemerintah, atas jasa-jasanya di bidang perjuangan, politik, maupun pendidikan. Di antara berbagai penghargaan tersebut, terdapat Bintang Nararya yang diberikan oleh Presiden Soeharto pada 1993, dan Bintang Mahaputra Adipradana dan Pahlawan Nasional yang diberikan oleh Soesilo Bambang Yudhoyono pada 2006.

Ujungharapan Kel. Bahagia Kec. Babelan Kab. BekasiUjungharapan Kel. Bahagia Kec. Babelan Kab. Bekasi

Ujungharapan Kel. Bahagia Kec. Babelan Kab. Bekasi

Ujungharapan Kel. Bahagia Kec. Babelan Kab. BekasiUjungharapan Kel. Bahagia Kec. Babelan Kab. Bekasi





Riwayat Hidup Singkat KH. Mahmud Maksum

Nama                                  :   KH. MAHMUD MAKSUM alm
Tempat/Tgl. Lahir                :   Bekasi, …-…-1918
Alamat                                :   Ujungharapan RT. 21/07 Desa Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi

No
Masa
Keterangan
1
Agustus 1945 s.d. Mei  1947
Sebagai Wakil Komandan Batalion Pimpinan KH. Noer Alie di Kesatuan Kelaskaran Hizbullah Bn. III Res. IV Div. III Daerah Bekasi - Karawang
2
Mei 1947 s.d. September 1947
Pimpinan Mayor M. Hasibuan Alm
Bergabung di Kesatuan A.L.R.I Ki IV Bn. K.R.U.Z. Res. IV Pangkalan II Rengas Dengklok Karawang
3
September 1947 s.d. 27 Desember 1949
Pimpinan KH. Noer Alie
M.P.H.S. Markas Pusat Hizbullah Sabilillah di Daerah Banten, sebagai Wakil Komandan Batalion
4
Tahun 1949
Kembali Kemasyarakat Membangun Sekolah Rakyat Islam (SRI)
Jabatan Sebagai Wakil Ketua Umum Yayasan Attaqwa
Membentuk L.P.I. (Lembagan Pendidikan Islam) bersama dengan Bpk. KH. Noer Alie di Ujungharapan Desa Bahagia Babelan Bekasi
5
Tahun 1966
Mendapatkan Tunjangan dari Pemerintah
Berdasarkan PP 3 Tahun 1966
6
Tahun 1981
Mendapatkan Gelar Kehormatan sebagai Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia
Dari Departemen Pertahanan Keamanan Republik Indonesia di Jakarta
7
Lain-lain beliau mengadakan pengajaran/pengajian kaum Bapak & Ibu
Majlis Taklim di Kampung Ujungharapan, Daerah Bekasi dan Jakarta
8
07 Februari 1990
Beliau Meninggal Dunia
Di kediamannya Desa Bahagia Kec. Babelan dan dimakamkan di Belakang Musholla Nurul Falah Ujungharapan Desa Bahagia kecamatan Babelan – Bekasi yang beliau bangun bersama warganya.

Demikian Riwayat singkat ini dibuat untuk dapat dijadikan catatan sejarah perjalanan hidup salah satu tokoh pejuang di Ujungharapan.